Cerita nasib pilu Pasutri Lansia meninggal berdua

Breaking news

Live
Loading...

Cerita nasib pilu Pasutri Lansia meninggal berdua

Saturday 20 July 2024

Pasutri yang akrab disapa Opa Hans dan Oma Rita itu ditemukan meninggal oleh warga, dok. Istimewa (20/7/2024).


Kabupaten Bogor - Pasangan suami istri, Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (72) bernasib pilu. Pasutri lansia ini meninggal 'berduaan' dalam kondisi mengenaskan di dalam rumahnya di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.


Pasutri yang akrab disapa Opa Hans dan Oma Rita itu ditemukan meninggal oleh warga pada Selasa (16/7). Keduanya ditemukan dalam kamar dengan kondisi jasad yang telah membusuk.


Opa Hans dan Oma Rita selama ini hidup berdua. Hingga tutup usia, keduanya pun meninggal 'berduaan' tanpa adanya keluarga di samping mereka.


Di usia senjanya, Opa Hans dan Oma Rita memang tidak banyak bersosialisasi dengan tetangga karena keterbatasan fisik. Akan tetapi, para tetangga peduli dengan mereka.


Pengurus RT setempat, Jonathan Tobing mengungkapkan Opa Hans dan Oma Rita selama ini jarang bersosialisasi dengan warga karena keterbatasan fisik yang tak lagi muda. Namun, para tetangga cukup peduli dengan keduanya.


"Karena memang keterbatasan fisik kedua almarhum, jadi memang tidak bisa proaktif bersosialisasi langsung kepada warga. Tapi memang dari kita sebagai tetangga atau warga di sekitar kediaman Opa dan Oma ini memang bisa dibilang cukup merasa miris melihat kondisi mereka," kata Jonathan, ditemui di lokasi, Kamis (18/7/2024).


Jonathan mengungkap Opa Hans dulunya merupakan seorang pelaut. Setelah pensiun, dia sempat mengajar di salah satu sekolah pelayaran bilangan Jakarta Timur.


"Opa itu setahu saya dulunya pelaut, kemudian terakhir yang saya tahu pas saya ngobrol juga dengan beliau masih aktif mengajar. Kalau nggak salah di salah satu sekolah pelayaran di Pasar Rebo. Itu berhenti setelah masa pandemi COVID-19," tuturnya.


Sementara Oma Rita, banyak yang menyebut bahwa dia adalah mantan penyiar radio. Namun sepengetahuan Jonathan, Oma Rita bukan mantan penyiar radio.


"Kalau Oma itu setahu saya pensiunan di PLN, makanya yang beredar penyiar RRI. Tapi setahu saya pensiunan PLN," tuturnya.


Jonathan mengatakan Opa Hans dan Oma Rita sudah lama hidup berdua. Mereka memiliki 3 orang anak tetapi jarang berkunjung.


"Kalau saya pribadi tidak pernah melihat (anaknya), saya nggak tahu warga lain pernah lihat berkunjung mungkin sebentar," kata pengurus RT setempat, Jonathan Tobing (42), ditemui di lokasi, Kamis (18/7/2024).


Jonathan sudah tinggal di kawasan tersebut 7 tahun sejak pertengahan 2017. Setahu dia, Opa Hans dan Oma Rita memiliki 3 orang putra.


"Setahu saya itu ada 3 orang putranya. Yang pertama di Jakarta, yang kedua itu di Bandung, yang ketiga itu di Bekasi atau Tangsel gitu," ucapnya.


Pengurus RT setempat, Jonathan Tobing (42), mengatakan hanya 1 dari 3 anak Opa Hans dan Oma Rita yang datang. Anaknya yang datang adalah anak ketiga atau anak bungsu.


"Kebetulan saya tidak mengantar sampai pemakaman, saya sampai rumah sakit karena ada kegiatan," kata Jonathan ketika ditemui di lokasi, Kamis (18/7/2024).


"Tapi menurut penuturan teman-teman pengurus yang lain, anak bungsu dari Opa dan Oma hadir. Tapi itu sudah di tengah-tengah acara pemakaman," lanjutnya.


Dia mengatakan warga setempat bersama gereja yang mengurus administrasi pemakaman dan lain-lainnya.


"Betul, warga pengurus RT sini dan gereja," jelasnya.


Sekuriti perumahan bernama Darwan mengungkap cerita saat warga menemukan pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia (lansia) Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (72), dalam kondisi meninggal dunia membusuk di kamarnya di kawasan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia mulanya menerima informasi dari warga.


"Itu laporan dari warga, katanya Opa ke mana seminggu ini nggak kelihatan, coba cekin," kata Darwan ditemui di lokasi, Kamis (18/7/2024).


Kemudian, pihak pengurus RT juga meneleponnya untuk mengecek kondisi rumah Hans dan Rita. Di sanalah, dia mencium aroma busuk.


"Nggak lama, RT nelepon tolong cekin. Saya cek pertama belum ada apa-apa, yang kedua ada bau busuk," ucapnya.


Dia mengatakan rumahnya dijebol melalui pintu dan jendela. Saat menjebol jendela itulah aroma busuk mencuat ke luar rumah.


"Dari situ langsung ke pintu dobrak, langsung nemuin jenazah di kamar 2 orang berdempetan," bebernya.


Sebelum ditemukan meninggal, Darwan mengatakan, Hans kerap berinteraksi dengan warga. Dia terkadang berinteraksi saat membeli makan.(**)