Ungkap misteri hilangnya korban laka di Nagreg Garut, ditemukan mayat tanpa identitas di sungai Serayu

Widget notif

Breaking news

Live
Loading...

Ungkap misteri hilangnya korban laka di Nagreg Garut, ditemukan mayat tanpa identitas di sungai Serayu

Saturday, 18 December 2021


Mayat tanpa identitas yang ditemukan di dua tempat berbeda di Serayu itu diduga kuat merupakan Handi Harisaputra (18) dan Salsabila (14), korban kecelakaan di wilayah Nagreg, Bandung yang hilang pasca kejadian, dok. istimewa (18/12).


Garut - Dua sosok mayat tanpa identitas kabarnya ditemukan di Sungai Serayu, Jawa Tengah. Mayat lelaki dan perempuan itu diduga kuat merupakan korban kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung.


Mayat pria dan wanita itu ditemukan di waktu dan tempat terpisah di Sungai Serayu. Jasad perempuan pertama kali ditemukan pada Sabtu (11/12) di wilayah Sungai Serayu, Cilacap. Dua hari kemudian, pada Senin (13/12), mayat lelaki ditemukan di kawasan Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas.


Keduanya ditemukan tanpa identitas. Namun, ada sejumlah ciri-ciri pada tubuh kedua jasad tersebut, sesuai dirilis oleh pihak kepolisian setempat.


Pada tubuh lelaki, memiliki ciri-ciri menggunakan kaus putih, celana jeans, dan sebelah sepatu. Sedangkan mayat perempuan memiliki ciri-ciri menggunakan kaus biru Dongker dengan gambar tangan mengacung dua jari bertulis 'bentar sebat dulu'.


Mayat tanpa identitas yang ditemukan di dua tempat berbeda di Serayu itu diduga kuat merupakan Handi Harisaputra (18) dan Salsabila (14), korban kecelakaan di wilayah Nagreg, Bandung yang hilang pasca kejadian, Rabu (8/12) lalu.


Ciri-ciri pada korban, khususnya mayat lelaki yang ditemukan, disebut-sebut mirip dengan ciri-ciri Handi. Hal tersebut diungkap Asep Saepul, Ketua RW 03, Desa Cijolang, Limbangan, tempat tinggal Handi.


"Memang dari ciri-cirinya itu, menurut keluarga identik. Kalau dibilang, 99 persen lah," kata Asep.


Asep mengatakan, pihak keluarga sudah mengetahui informasi mengenai penemuan mayat tanpa identitas di Sungai Serayu tersebut. Keluarga menyebut bahwa ciri-cirinya identik dengan Handi.


Deden Zaenal Muttaqin, Kepala Desa Cijolang mengatakan kendati demikian, pihak keluarga hingga kini masih menunggu kabar dari pihak Polresta Bandung. Belum ada pihak keluarga yang bertolak ke Banyumas karena masih menunggu komando.


"(Keluarga) ada di sini. Dari pihak keluarga, pengurus sama, disuruh menunggu dulu arahan dari Polres Bandung," ujar Deden.


Kecelakaan yang menimpa Handi dan Salsa sendiri terjadi Rabu (8/12) lalu di kawasan Ciaro, Kecamatan Nagreg, Bandung.


Saat itu, Handi dan Salsa diketahui menunggang sepeda motor dari arah Limbangan menuju Bandung. Namun, saat di lokasi, mereka tertabrak sebuah mobil.


Dilihat dari video amatir yang tersebar di medsos, Handi dan Salsa terlihat terkapar dan tak bergerak di jalanan. Sejumlah warga melihat mereka dari kejauhan.


Video itu diketahui merupakan kali terakhir Handi dan Salsa terlihat. Sebab, setelah kejadian tersebut, keberadaan keduanya misterius.


Entes Hidayatullah, ayah Handi mengatakan, setelah kejadian itu, Handi dan Salsa dikabarkan dibawa penabrak menuju rumah sakit. Namun, setelah dicari di berbagai fasilitas kesehatan, mereka tidak ada.


"Warga kasih tahu ke saya, kalau korban dibawa penabrak ke arah Limbangan," ujar Entes.

(dw/*)