Novel Baswedan dkk resmi menyandang status sebagai aparatur sipil negara (ASN) Polri setelah dilantik oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dok. istimewa (11/12).
Jakarta - Petualangan Novel Baswedan dan kawan-kawan (dkk) memasuki babak baru. Petualangan memberantas korupsi yang diusung para mantan pegawai KPK itu tetap tidak berubah, hanya 'seragamnya' saja yang berbeda.
Novel Baswedan dkk resmi menyandang status sebagai aparatur sipil negara (ASN) Polri setelah dilantik oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hari ini. Pelantikan digelar di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/12/2021).
Ada 44 mantan pegawai KPK yang dilantik sebagai ASN Polri. Dari 44 orang tersebut, Novel Baswedan salah seorang di antaranya. Saat pelantikan, mereka terlihat seragam dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana bahan hitam.
"Kita lantik sesuai Nomor Induk Pegawai 1 Januari 2021. Rekan-rekan resmi jadi pegawai negeri sipil Polri," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit, saat prosesi pelantikan 44 eks pegawai KPK menjadi ASN Polri.
Momen pelantikan Novel Baswedan dkk juga mencuri perhatian. Sebab, pelantikan mereka tepat digelar pada Hari Antikorupsi Sedunia.
"Kami semua ucapkan selamat datang dan selamat bergabung bagi rekan-rekan," ujar Kapolri.
Sebetulnya ada 57 mantan pegawai KPK, yang mendapat tawaran langsung dari Jenderal Sigit, untuk menjadi ASN Polri. Dari 57 orang tersebut, sebanyak 44 orang yang menerima tawaran Kapolri.
Kapolri juga memberikan arahan perdana untuk Novel Baswedan dkk. Simak di halaman selanjutnya.
Perihal pola pikir menjadi salah satu aspek yang disinggung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam pelantikan Novel Baswedan dkk. Jenderal Sigit meminta para ASN Polri itu mengubah pola pikir dalam memberantas korupsi.
"Rekan-rekan ubah mindset, pendampingan, pencegahan, penangkalan, membantu lakukan, kerja sama hubungan internal, recovery aset untuk jadi bagian. Ke depan saat ini kita sedang lakukan perubahan Direktorat Tindak Pidana Korupsi," ucap Sigit.
Tujuan perekrutan Novel Baswedan dkk, yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK itu, tak lain adalah untuk memperkuat armada Polri dalam memberantas korupsi di negeri ini. Satu hal yang harus dijunjung 44 eks pegawai itu, yakni memberantas korupsi sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Untuk perkuat jajaran organisasi Polri, dalam rangka perkuat komitmen dan kebijakan iklim, budaya, ekosistem terkait pemberantasan tindak pidana korupsi ini sejalan dengan arahan Presiden pada saat pelaksana Hari Antikorupsi Sedunia tadi pagi," papar Jenderal Sigit.
"Beliau sampaikan pemberantasan korupsi tidak hanya masalah penegakan hukum. Namun harus lebih sentuh pada hal yang bersifat fundamental selesaikan akar-akar permasalahan," imbuhnya.
Novel Baswedan dkk juga mendapatkan tugas khusus dari Kapolri. Mereka ditugaskan mengawal program Pemulihan Ekonomi Nasional, agar anggaran yang digunakan tepat sasaran.
"Negara kita saat ini sedang hadapi posisi sulit sehingga kita betul kawal program Pemulihan Ekonomi Nasional. Bagaimana kita kawal agar APBN yang dipergunakan tepat sasaran dan kurangi risiko terjadinya kebocoran," sebut Kapolri.
Para ASN baru di Polri itu harus berkontribusi agar iklim investasi di Indonesia semakin baik. Tujuannya agar para investor tidak ragu berinvestasi di Indonesia.
"Ciptakan iklim investasi sehingga masyarakat atau investor baik dari dalam maupun luar tidak ragu-ragu investasi di Indonesia. Kita tahu indeks persepsi korupsi Indonesia menurun dari nomor 88 menjadi 102," tutur Sigit.
Novel sendiri tak mempersoalkan tugasnya di Polri bukan sebagai penyidik. Sebab, sedari awal Kapolri sudah menyampaikan bahwa mereka akan memperkuat program pencegahan Polri.
"Saya sudah tegaskan di beberapa statement saya sudah sampaikan kami posisinya pencegahan. Saya pikir bukan masalah," terang Novel setelah dilantik. (dw/*)