Anies Baswedan diminta agar tak mengulangi kesalahan serupa dengan tahun 2019 lalu,..

Breaking news

Live
Loading...

Widget notif

Anies Baswedan diminta agar tak mengulangi kesalahan serupa dengan tahun 2019 lalu,..

Thursday, 30 December 2021

Kami meminta kepada pihak penyelenggara agar tidak melakukan kesalahan yang sama dengan Monas, yaitu melakukan pembangunan dengan sembarangan tanpa memperhatikan lingkungan di wilayah tersebut, dok. istimewa (30/12).


Jakarta - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono berharap proyek pembuatan trek Formula E di kawasan Taman Impian Jaya Ancol tidak merusak pepohonan. Hal ini sudah pernah terjadi saat revitalisasi Monumen Nasional (Monas) yang mengorbankan 191 pepohonan.


Gembong pun mewanti-wanti Gubernur Anies Baswedan agar tak mengulangi kesalahan serupa dengan tahun 2019 lalu itu. Keselamatan lingkungan harus diperhatikan saat membuat lintasan ajang balap mobil listrik itu.


"Kami meminta kepada pihak penyelenggara agar tidak melakukan kesalahan yang sama dengan Monas, yaitu melakukan pembangunan dengan sembarangan tanpa memperhatikan lingkungan di wilayah tersebut," ujar Gembong kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).


Selain itu, ia menyebut Anies sampai saat ini belum juga menyerahkan studi kelayakan pelaksanaan Formula E di Ancol. Ia pun menuntut Anies agar segera memberikannya.


Segala proses persiapan Formula E disebutnya harus transparan, termasuk soal anggarannya.


"Kami sejak awal tetap konsisten meminta transparansi terkait penyelenggaraam Formula E ini yang telah menghaniskan anggaran APBD Rp560 miliar," ujarnya.


"Sekaligus meminta studi kelayakam penyelemggaraan Formula E di Ancol yang rencanakan digelar 2022," imbuhnya. 


Dari studi kelayakan itu, akan terlihat apakah pelaksanaan Formula E di Ancol merusak lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar atau tidak. Apalagi 191 pohon itu merupakan titipan dari para diplomat tetangga.


"Pemprov DKI belum memberikan penjelaskan kepada publik tujuan revitalisaai Monas, sehingga harus memgorbankan 191 pohon yang memiliki nilai sejarah," tuturnya.


"Simbol keperdulian lingkungan yang ditanam para diplomat negara sahabat itu tidak dapat serta merta digantikan oleh sesuatu yang tidak punya makna setara dengan simbol yang hilang." (dw/*)