Tapi ya kayaknya Pak Ahok ini spesial di mata Jokowi.
Jakarta (MI) - Ada empat calon kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Azwar Anas.
"Tapi ya kayaknya Pak Ahok ini spesial di mata Jokowi," kata pakar komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensat), kepada wartawan di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).
Ahok dulu memang pernah menjadi tandem Jokowi dalam memimpin Jakarta. Ahok kini adalah Komisaris Pertamina, perusahaan BUMN. Menurut Hensat, Ahok perlu membuktikan diri dulu di perusahaan BUMN itu sebelum menjadi pemimpin ibu kota baru.
Benarkah amatan politik? Ahok dinilai punya tempat istimewa di mata Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi menurut saya di Indonesia ini Pak Basuki capable di mata jokowi. Tapi sebagai Komut Pertamina, dia harus buktikan dulu," kata Hensat.
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini berpesan agar pemerintah tidak main-main memilih Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara. Yang mengepalai Kepala Badan Otoritas IKN nantinya harus orang yang benar-benar andal. Nasib Ahok apakah terpilih atau tidak juga bakal ditentukan oleh respons masyarakat. Bisa saja gara-gara respons keras masyarakat, Ahok dicoret dari pencalonan. Nama lain juga tidak kalah mumpuni.
"Pak Azwar Anas kan dengan segala kekurangan bisa membawa Banyuwangi maju. Pak Brojo ini juga dia dari awal memang dilibatkan langsung dalam pemindahan ibu kota ini. Tapi yang jelas sekarang resistensinya ada di Pak Basuki," kata Hensat.