Pagelaran Wayang Kulit Pada Hut Tangsel Ke 9, Momentum Silaturahmi

Widget notif

Breaking news

Live
Loading...

Pagelaran Wayang Kulit Pada Hut Tangsel Ke 9, Momentum Silaturahmi

Sunday, 29 October 2017

"Ini menunjukkan bahwa kita semua termasuk masyarakat yang berada di wilayah memiliki rasa peduli dan rasa bangga akan budaya bangsa".

Tangsel, MEDIA INVESTIGASICOM- Pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke 9 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, tentunya merupakan suatu hal yang sangat positif.

"Ini menunjukkan bahwa kita semua termasuk masyarakat yang berada di wilayah memiliki rasa peduli dan rasa bangga akan budaya bangsa," kata Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, Jumat (27/10/2017).

Lanjutnya, kegiatan ini juga bertujuan antara lain mempererat silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat. Tantangan yang kita hadapi saat ini di bidang seni dan budaya antara lain adalah adanya kecenderungan di kalangan generasi muda untuk lebih memberikan perhatian kepada seni dan budaya dari negara lain dan melupakan seni budaya kita sendiri.

Kita harus terus berupaya memperkenalkan seni dan budaya yang kita miliki kepada generasi penerus, agar mereka tertarik untuk melestarikannya. Bagaimana kita dapat mengoptimalkan seni budaya sehingga dapat  menjadi alternatif atraksi wisata yang dapat memberikan nilai ekonomi dan berkontribusi bagi kemajuan dan perkembangan daerah.


Disambungnya lagi, terkait dengan bidang seni budaya, saat ini pemkot sedang dan telah melakukan upaya-upaya untuk mendukung pelestarian dan mengembangkan seni budaya di kota Tangsel.

Kita semua yang hadir disini berharap ini akan memberikan nilai yang positif khususnya bagi pelestarian dan pengembangan kebudayaan kita.


"Satu hal yang penting yang ingin saya tekankan pada kesempatan ini adalah mari kita untuk bersama-sama melestarikan seni budaya yang kita miliki, yang merupakan warisan berharga dari orang tua kita, jadi jika kita dalami, sesungguhya seni dan budaya yang diwariskan oleh orang tua kita, banyak mengandung nilai-nilai dan filsafat luhur yang akan banyak memberikan manfaat bagi kita semua," tuturnya.


Banyak contoh yang dapat diambil, bahwa perkembangan modernisasi masyarakat tidak berarti meninggalkan adat istiadat seni dan budayanya. Pengkajian seni dan kreasi di Kota Tangsel juga akan terus dilakukan. Penyelenggaraan event-event di tingkat daerah akan juga terus dilakukan, sehingga akan menperkenalkan dan akan memasyarakatkan seni budaya di kota Tangsel.

"Mari kita jadikan moment ini sebagai ajang penting silaturahmi diantara pemangku kepentingan dan masyarakat di kota Tangsel ini," tutupnya.


Sebelumnya, kata sambutan juga telah disampaikan Kapolres Tangsel, AKBP. Fadli Widiyanto dihadapan hadirin semua, antara lain Dandim 0506/Tgr, Kadis Dukcapil, PJU Polres, Plt. Camat Pondok Aren saat ini, dan lain-lain


Mewakili Komunitas orang Jawa, Kapolres Tangsel mengucapkan terimakasih yang senang seni wayang atas terselenggaranya pertunjukkan ini. Karena ini Cipta dan Karya leluhur kita. Maka kita 'uri- uri' (lestarikan). Saya juga mengajak   anggota saya untuk bersedekah sehingga malam ini kolaborasi antara pemkot Tangsel dan Polres. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak sehingga jadi. "Karena untuk nanggap pak dalang ini ndak murah," ungkapnya sambil tersenyum. Namanya kalau seniman seperti pelukis, kelasnya sudah Afandi, beliau sama Pak Manteb. Banyak yang mungkin yang senior-senior bilang, Pak Anom lagi, beliau itu "juragan Bogor, biar tekor asal kesohor". Karena kita niat alhamdulillah jadi, tenda juga ada, rekan-rekan Reskrim, Lantas, para Kapolsek, itu nyumbang makanan dari Dapur Umum, tadi pagi menyembelih dua ekor sapi untuk memberi makan kepada penonton. Semoga menjadi berkah buat kami semua. Berkah kepada Pemkot Tangsel. Alhamdulillah dijauhkan dari bencana.

Saya akan bercerita sedikit, kemarin kalau pak Dandim bilang kiamat kecil, tapi Alhamdulillah Tangsel tidak kena. Hari kemarin di Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, itu sebetulnya saya pikir duluan, tetapi ternyata ada lebih dulu, yaitu meledaknya pabrik petasan, 47 saudara kita meninggal disana, Innalillahi wa innailahi rojiun, Kullun nafsyin dzaaikotul maut, setelah itu di Kelapa Dua, sebuah Rumah Makan Sederhana,meledak tabung gas, tiga orang luka bakar, setelah itu malam harinya kebakaran di pasar Kemis, hari itu penuh dengan bencana, Alhamdulillah Tangsel aman, maka kita semua harus mensyukuri dan menjaga. Saya juga meminta saudara-saudara kita masyarakat Jawa mendoakan semoga juga Tangsel ini makin jaya, makmur, aman, sejahtera, masyarakatnya tidak ada ribut-ribut.

Mari kita dukung kota Tangsel ini, mari kita dukung Ibu Walikota dan Bapak wakil walikota kita, untuk membangun Tangsel ini, berikan kepercayaan, dukung penuh, apabila ada permasalahan dibicarakan dahulu, dan dikomunikasikan.(Sg/Br)