KOKO ; SAATNYA PENYANYI & MUSISI INDONESIA BERSAING

Widget notif

Breaking news

Live
Loading...

KOKO ; SAATNYA PENYANYI & MUSISI INDONESIA BERSAING

Thursday, 3 November 2016


Saatnya Penyanyi & Musisi Indonesia Bersaing

TANGERANG, MEDIA INVESTIGASISebagai promotor musik yang suka mendatangkan penyanyi dan grup band manca negara sering gemas dengan permintaan honor selangit dari penyanyi dan musisi bule. 
Sementara musisi dan penyanyi Indonesia belum ada yang go international dengan bayaran sepadan dengan penyanyi mancanegara. "bayangin grup band Gun N Roses pada konser yang akan datang di Indonesia minta bayaran $ 3000 setara dengan 36 milyar. 

Saya tanya, ada nggak grup band kita manggung di luar negeri dengan bayaran segitu? Ini kan memprihatinkan sebagai anak bangsa," ujar Harry Koko Santoso CEO Deteksi Production saat menggelar diskusi musik di tengah Konser 1000 band di International Convention Exhibition Serpong Tangerang selatan baru-baru ini.
         

Berangkat dari kenyataan pahit itu Pria yang akrab Koko ini menantang penyanyi dan grup musik Indonesia untuk berkarya lebih baik dan meningkatkan kualitasnya sehingga penyanyi dan musisi Indonesia bisa bersaing dengan penyanyi manca negara dengan bayaran yang sepadan." Kata Koko berapi-api.
          

Di abad teknologi sekarang kata Koko menambahkan, dunia mengalami stimulan kreatif luar biasa. Mengharuskan setiap penyanyi dan musisi dapat menemukan keunggulan dan kompetensi diri dengan ciri; aktif, kreatif, inovatif, profesional dan mandiri.
        

Setiap penyanyi dan musisi menurutnya, diharapkan sadar akan tantangan yang harus dijawab. Menjawab keadaan dengan kreativitas dan inovasi secara terus-menerus. Tak terjebak dalam zona nyaman.“abad ini adalah abad kreatif. Transformasi menuju tata kelola budaya kreatif dan inovatif,” ujar promotor kakap ini.
       
Diskusi musik yang diikuti para artis penyanyi, musisi, produser musik dan para wartawan musik tersebut, merupakan bagian dari acara spektakuler ‘Konser 1000 Band’ Pekan Raya Indonesia 2016. Diselenggarakan atas kerjasama Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD dan Deteksi Production, serta didukung Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia.
        

Selain Koko  sebagai nara sumber, tampil juga nara sumber lainnya, yakni Ferdy (vokalis Element) dan personilnya, Hyang I Mihardja, (General Secretary Pekan Raya Indonesia 2016), Astrid (penyanyi Solo), serta Moliano (gitaris), Asyraf (vokalis dan bassis) dan Marissa (drummer).
            

Personil Moliano In Rock Band, Moliano, Asyraf, dan Marissa, sebuah grup musik rock asal Singapore yang kini berpangkalan di Bandung.
Gagasan Kreatif ‘Konser 1000 Band’  Musik, kata Harry Koko Santoso, adalah bahasa universal.

“Keuniversalannya karena semua orang bisa menikmatinya. Musik mampu mewakili suasana, perasaan, bahkan gagasan. Musik mampu melampaui bahasa konvensional dalam menyampaikan apa yang dikandungnya secara universal,” tukas Koko antusias.

Karena keunggulan dan keuniversalannya, lanjut Koko, hampir mustahil musik tak mendapat tempat. Ketika banyak pihak mengatakan musik secara industri mengalami masa suram, sebaliknya Koko menyampaikan rasa optimismenya.
          

“Enggak susah kok bikin konser 1000 band di 34 Provinsi. Yang susah itu keinginan dan kepeduliannya. Selama kita masih mau usaha, pasti bisa. Kalau pencapaian biar Tuhan yang menentukan, kalau usaha biar kita yang menentukan,” ungkapnya.
           

Koko mengatakan, jumlah seniman musik di Indonesia secara kuantitas, sangat banyak, “kalau 10 band saja di setiap Kabupaten setiap hari bikin kegiatan musik, maka kita punya 5.500 kegiatan setiap hari, atau sebanyak 1,7 juta kegiatan musik setiap hari di seluruh Indonesia. Kalau setiap tahun bikin konser 1000 band di setiap provinsi, masa ia nantinya tidak ada band dari Indonesia yang menjadi warga musik dunia,” papar arsitek ‘Konser 1000 Band’ ini dengan nada optimis.
        

“Konser 1000 Band” melibatkan banyak musisi dan penyanyi nasional, peraih AMI Award hingga musisi indie yang berasal dari beragam kota di Indonesia. Mereka antara lain Slank, Kotak, Dewa, Andra and the Backbone, Samsons, J-Rocks, Geisha, Element, Seventeen, The Rain, Musikimia, Potlot Jamming, Isyana Saraswati, Raisa, dan Tulus.
           

Tidak ketinggalan artis-artis dengan repertoar yang lebih lembut seperti RAN, Yura, Astrid, Cakra Khan, Indah Dewi Pertiwi (IDP), dan Ayu Ting Ting. Tampil juga musisi reggae seperti Ras Muhammad dan Toni Q Rastafara. Kemudian Barasuara, Tipe-X, Kuno Kini, Keroncong Tugu, Tanmenan Bertiga, Tingang Tatu, serta para artis dan musisi lainnya.
           

Hyang I Mihardja, General Secretary PRI 2016, menyampaikan rasa antusias dalam penyelenggaraan event spektakuler ini. Menurutnya, ini untuk pertama kalinya pergelaran pesta rakyat yang menghadirkan 1.000 band, 1.000 kuliner legenda, wahana conjuring house dan salju, serta diskon beragam produk yang memeriahkan Pekan Raya Indonesia.
          

“Begitu pula dengan hadirnya 1.000 band dengan semangat bangkitnya musik Indonesia, yang saya yakin dapat memberikan pengalaman konser berbeda, karena diselenggarakan di ICE BSD, sebuah gedung konvensi dan ekshibisi terbesar dan terluas di Asia Tenggara,” terangnya meyakinkan.
          

‘Konser 1000 Band’ dalam rangka Pekan Rakyat Indonesia ini, digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, dari tanggal 20 Oktober 2016, hingga 6 November 2016 mendatang.

Penulis : Buyil
Editor : Rosyid