Pemprov Banten Tutup Mata; Soal Amblasnya Jalan Palima

Widget notif

Breaking news

Live
Loading...

Pemprov Banten Tutup Mata; Soal Amblasnya Jalan Palima

Monday, 4 July 2016


Pemprov Banten ‘Tutup Mata’, soal Amblasnya Jalan  Palima

Banten, Media Investigasi- Penelusuran yang dilakukan pawarta Investigasi terhadap Pembangunan infrastruktur jalan dibiayai APBD Tahun Anggaran 2015 dengan Kontrak Tahun Jamak yang sedang berlangsung di ruas jalan provinsi Banten,  salah satu diantaranya ruas jalan Palima – Pasang Teneng ditemukan dalam kondisinya amblas sepanjang ± 200 meter.

Amblasnya permukaan jalan tidak jauh  dari Mapolsek Ciomas, akibat   tidak adanya perhatian dari Dinas Bina Marga Dan Tata Ruang Provinsi Banten untuk mengambil langkah penanganan terhadap amblasnya jalan tersebut, membuat masyarakat menjadi resah. Apalagi disisi kanan amblasnya permukaan jalan sudah terpasang Perkerasan Kaku/Rigid Pavemente (Cor Beton).


Dan uniknya lagi, tim Investigasi menemukan batang pohon kelapa ditempatkan disela-sela Cor Beton.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun melalui  wawancara dengan warga di lokasi,  amblasnya tanah tersebut akibat kontur tanahnya labil, apalagi ada arus air. “Seharusnya pemerintah terlebih dahulu membuat penguatan disini, karena ada kali di sisi jalan, agar tanah jangan tergerus air. Lihat saja pak, jadi ini bukan bencana alam, kalau bencana alam pasti cor beton yang sudah terpasang ikut rubuh, retak ataupun terbelah,”  ungkap warga kepada Binsar Gultom wartawan Investigasi.

Menindaklanjuti hasil temuan di atas, pawarta Investigasi menyambangi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Sebab, terkesan  Pembangunan Jalan Palima – Pasang Teneng diselenggarakan tanpa Perencanaan.
Saat dikonform terkait amblasnya permukaan jalan di ruas jalan Palima – Pasang Tenang, di ruang kerjanya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten, tidak ada jawaban yang begitu signifikan yang diterima.
Kaban Bappeda, H. Hudaya mengatakan, “Sangat mengaspirasi adanya temuan rekan wartawan.
Nanti akan saya komunikasikan kepada Kepala Dinas Bina Marga,” ungkap Hudaya yang datar-datar saja.

Disisi lain, ketika media ingin bertemu Kepala Dinas Bina Marga Dan Tata Ruang, melalui Short Massege Short (sms, red). Kadis BTMR, H, Hadi membalas mau konfirmasi jalan yang mana…? Setelah diinfokan mau konfirmasi terkait Pembangunan Jalan Palima – Pasang Teneng.
Hingga berita ini diturunkan Kadis BMTR tidak memberi jawaban, Kadis  berkenan atau tidaknya    menerima wartawan untuk di konfirmasi..? yang pasti terkesan mengelak.

Usai rapat Badan Musyawarah (Banmus, red) digelar di Ruang Serba Guna DPRD Banten, kehadiran pawarta Investigasi  diterima Wakil Ketua, Dra. Hj. Muflihah. saat pawarta Investigasi melontarkan kalimat bahwa Konsep Pembangunan sudah bagus. namun, implementasinya jauh dari apa yang diharapkan masyarakat sambil memperlihatkan hasil temuan di lapangan. Dra, Hj. Muflihah menuturkan, “Saya saja tidak tahu masalah teknis bangunan, sudah kelihatan.

Jadi, bengini saja, Media punya peranan, masyarakat juga, apalagi kami selaku legeslatif notabenenya sebagai wakil rakyat, fungsinya sebagai pengawasan dan penganggaran.
Mari kita sama-sama, eksekutive, legeslatif dan masyarakat mengawasi dan mengawal segala bentuk pembangunan, baik yang sedang maupun sudah terlaksana.
Sesuai Budgetting anggaran usulan Dinas terkait bahwa infrastruktur jadi sasaran atau prioritas utama, untuk itu kita luluskan anggarannya.
Penggunaan anggaran yang sudah diplot di dinas terkait, harus benar-benar dibelanjakan dan dilaksanakan sesuai spesifikasinya.
Sehingga input dan output  anggaran tersebut bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Kalau ini kan sudah bicara teknis, secara kasat mata walau saya tidak paham tentang masalah teknis bangunan.
Melihat amblasnya jalan tersebut, membuktikan  lemahnya perencanaan”. Lanjutnya, suatu perhatian yang serius dari SKPD terkait.
Kan' dilokasi tersebut harus dilakukan penguatan tebing. Kita harapkan jadi perhatian serius Gubernur, Rano Karno untuk mempush  dinas terkait hal Palima – Pasang Teneng, fakta sudah kelihatan untuk dikaji ulang.  Kalau hasil pembangunan Palima – Pasang Teneng ada prestasi, prestasi yang mana…? Sebab, banyak mata yang melihat dan masyarakat sudah mulai cerdas menilai mana pekerjaan yang berkualitas dan jelek.

Sama halnya, LKPJ Tahun Anggaran 2015 banyak catatan yang direkomendasikan oleh DPRD untuk diperbaiki. Saat disinggung adanya batang kelapa ditempatkan  disela-sela cor beton, apa tidak ada lagi  anggaran untuk biaya pembangunan ..?  “Saya, jadi malu, apalagi pada masyarakat.
Tentunya, pihak ketiga harus bertanggungjawab, jadi tidak asal.
Saya akan menyarankan kepada Ketua Komisi IV, Zamroni selaku yang membidangi.
Kapasitas saya adalah selaku Wakil Ketua,” ungkap Muflihah dari Fraksi PPP(P3). (Binsar)