Christine Hakim Tanpa Pikir Panjang
Jakarta, Media Investigasi
Berangkat ingin mempromosikan kalau Papua memiliki potensi alam yang luar biasa
dan menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Christine Hakim
artis senior peraih enam Piala Citra ini langsung mengiyakan ketika ditawari
main film Silet di Belantara Digoel Papua.
“Saya orangnya lumayan selektif soal peran di film yang ditawarkan pada saya,
tapi herannya ketika ditawari main film Silet Di Belantara Digoel Papua, saya
langsung oke ini aja,” ujar Christine saat ditemui di rumahnya yang asri di
kawasan Cibubur, Jakarta Timur belum lama ini.
Film 'Silet di Belantara Digoel Papua' itu diangkat dari kisah nyata seorang
dokter yang melakukan kerja praktik selama 25 tahun di Papua. Dengan peralatan
seadanya, dokter tersebut melaksanakan operasi caesar hanya dengan menggunakan
silet seharga seratus rupiah. Atas dasar cerita itu, Christine mengaku yakin
jika film tersebut berkualitas.
"Ini mengangkat tentang budaya Papua dan dunia kedokteran Indonesia. Bagi
saya Papua itu suatu pulau bagian Indonesia yang masih perawan, masih eksotis,
jadi kita harus terus mempromosikannya agar masyarakat Papua makin maju dan
diperhatikan serius tingkat kesejahteraannya oleh pemerintah pusat,"ucap
bintang film 'Cut Nyak Dien' ini.
Bintang film 'Daun Di Atas Bantal' ini juga punya alasan khusus mengapa ia
bersemangat memerankan film besutan FX Purnomo tersebut.
"Ini bisa dibilang film pertama produksi asli Papua. Saya ingin
bersilaturahmi dengan saudara kita di Papua. Kita pasti mencintai pulau yang
luar biasa itu. Dan kita ingin tunjukkan kalau Papua memiliki potensi yang
sangat besar dari segala lini, termasuk perfilman,"ucap artis 59 tahun
ini.
Tak hanya Christine Hakim, dua penyanyi asal Papua, Edo Kondologit dan Lala
Suwages juga turut membintangi film rumah produksi Foromoko Matoa Indah Film
tersebut. Sebelumnya ketika berformat FTV, film ini pernah memenangkan Piala
Maya 2015 sebagai Film Daerah Terpilih.
"Saya bahagia bisa main dengan seorang Christine Hakim. Suatu kehormatan
sekali, dari kecil saya sering menonton beliau. Semoga film ini bisa
menginspirasi kita semua," kata Edo Kondologit.
Lala Suwages juga mengaku bangga sebagai puteri daerah dirinya dipercaya untuk
membintangi film tersebut.
"Ini suatu kebanggaan bagi masyarakat Papua, pemerintah daerah pun
mendukung film ini. Semoga dengan adanya film ini masyarakat Papua bisa terus
kreatif untuk selalu membangun bumi Indonesia," tandas Lala Suwages. Film
ini akan mulai syuting di tahun 2016 (Boeyil)