Anies Baswedan: "Tangkal Aksi Teror, Melalui
Pendidikan"
Jakarta, Media Investigasi
Peristiwa teror bom pada beberapa
hari yang lalu, mengundang pendapat dari para tokoh nasional alumni PII
(Pelajar Islam Indonesia), juga secara khusus Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Anies Baswedan Ph.D menyampaikan pendapatnya bahwa, “Aksi terorisme
itu bisa ditangkal melalui pendidikan”.
Menurut Anies Baswedan bahwa
pendidikan sangat berperan penting dan penyebaran paham radikal bisa ditangkal,
dan akan lebih efektif ditambah dengan komunikasi yang baik dimulai dari
keluarga itu sendiri. “Pendidikan sangat penting, bukan sekedar pada uang,
karena pentingnya pendidikan ketika ada masalah bisa dideteksi,” ujar Anies
Baswedan, pada konpers pelantikan pengurus Keluarga Besar PII, bertempat di
Gedung A, Kemendikbud Jl. Jend. Sudirman, Minggu 17/1.
Turut hadir dalam konpers tersebut
antara lain: Nasrullah Larada, S.IP, M.Si selaku Pengurus Besar Keluarga Besar
PII, dan Soetrisno Bachir.
Dalam waktu yang bersamaan Nasrullah
Larada, pada pelantikan Pengurus Besar Keluarga Besar PII Periode 2015 - 2019
menyampaikan sambutan, bahwa dalam bidang pendidikan, Keluarga Besar PII perlu
menaruh perhatian terhadap beragam masalah yang melingkupi dunia pendidikan
Indonesia.
Selain itu melalui sumberdaya dan
kepakaran yang dimiliki, Keluarga Besar PII dituntut untuk mampu memberikan
sumbangsih terhadap arah pendidikan Indonesia ke depan yaitu pendidikan yang
berorientasi pada pemecahan masalah (problem solving) dan pemenuhan kebutuhan
bangsa. “Sehingga dunia pendidikan kita bukanlah dunia asing yang berjarak
dengan apa yang kita butuhkan,” kata Nasrullah.
Nasrullah Larada juga menambahkan,
tantangan dunia pendidikan dewasa ini semakin berat dengan hadirnya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA). Pemberlakuan zona ekonomi pasar bebas untuk kawasan ASEAN
yang mulai berlangsung di akhir tahun 2015 ini tidak hanya membuka arus
perdagangan barang dan jasa, tetapi juga tenaga kerja profesional asing.
Sehingga persaingan kerja akan semakin meningkat. MEA akan semakin menuntut
dunia pendidikan untuk semakin adaptif dengan kebutuhan pasar.
Melalui pengalaman di bidang Diklat
(pendidikan dan latihan), Keluarga Besar PII diharapkan mampu memberikan
kontribusi, terhadap berbagai tantangan yang datang terutama tantangan
pendidikan. “Banyak Keluarga Besar PII berprofesi sebagai pendidik, sebagai
trainer, fasilitator dan motivator. Semua itu harus mampu diwujudkan
sebagai salah satu modal dalam berkontribusi terhadap masa depan pendidikan
Indonesia,” pungkas Nasrullah Larada. (Karmila)