Jakarta (MI)- Presiden Joko Widodo menegaskan seluruh jajarannya di Kabinet Kerja untuk fokus bekerja dan konsentrasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Utamanya terkait penyelesaian masalah di bidang investasi dan ekspor atau perdagangan luar negeri.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara saat menggelar rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja pada (5/1), di Istana Merdeka Jakarta.
"Semuanya harus satu garis, satu arah sehingga problem-problem yang dihadapi di lapangan itu betul-betul bisa kita tangani dengan baik," ujar Presiden.
Presiden juga mengingatkan jajarannya untuk memanfaatkan dan menjaga dengan baik kepercayaan yang telah diberikan dunia internasional terhadap pengelolaan ekonomi Indonesia yang dinilai semakin membaik, seperti dikutip dari rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Baca Juga : Haji Uma, Evaluasi Keberadaan Hotel Hermes Pasca Kontes Waria
Mulai dari peringkat ease of doing business yang melonjak ke posisi 72 pada tahun 2017, peringkat layak investasi yang diberikan lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P), hingga peringkat utang jangka panjang Indonesia dalam mata uang asing dan lokal yang naik menjadi peringkat BBB dengan outlook stabil menurut Fitch Ratings.
"Itu lonjakan yang sangat besar sekali," ungkap Presiden.
Oleh sebab itu, Presiden mengajak seluruh jajarannya untuk bersama-sama mencari solusi dari sejumlah permasalahan yang dianggap menghambat iklim investasi dan perdagangan di Tanah Air.
"Kita ini kalau diibaratkan orang sakit, kita ini baik semuanya. Kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, darah tinggi juga tidak ada, tapi kok tidak bisa lari cepat? Ini problem-nya harus dicari," ucap Presiden. Humas Kemensetneg.
(MI/res*)
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara saat menggelar rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja pada (5/1), di Istana Merdeka Jakarta.
"Semuanya harus satu garis, satu arah sehingga problem-problem yang dihadapi di lapangan itu betul-betul bisa kita tangani dengan baik," ujar Presiden.
Presiden Minta Jajarannya Fokus Pertumbuhan Ekonomi.
Presiden juga mengingatkan jajarannya untuk memanfaatkan dan menjaga dengan baik kepercayaan yang telah diberikan dunia internasional terhadap pengelolaan ekonomi Indonesia yang dinilai semakin membaik, seperti dikutip dari rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Baca Juga : Haji Uma, Evaluasi Keberadaan Hotel Hermes Pasca Kontes Waria
Mulai dari peringkat ease of doing business yang melonjak ke posisi 72 pada tahun 2017, peringkat layak investasi yang diberikan lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P), hingga peringkat utang jangka panjang Indonesia dalam mata uang asing dan lokal yang naik menjadi peringkat BBB dengan outlook stabil menurut Fitch Ratings.
"Itu lonjakan yang sangat besar sekali," ungkap Presiden.
Oleh sebab itu, Presiden mengajak seluruh jajarannya untuk bersama-sama mencari solusi dari sejumlah permasalahan yang dianggap menghambat iklim investasi dan perdagangan di Tanah Air.
"Kita ini kalau diibaratkan orang sakit, kita ini baik semuanya. Kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, darah tinggi juga tidak ada, tapi kok tidak bisa lari cepat? Ini problem-nya harus dicari," ucap Presiden. Humas Kemensetneg.
(MI/res*)